Minggu, 21 Februari 2016

Catatan Tengah Kuliah: Senja di Tepian Danau

Sebait larik, selintas aku mengingat wajah itu tanpa pernah berharap.

Satu per satu daun mulai berguguran di sisi danau itu
Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore
Pikiranku setengah kosong, setengah terisi
Dipinggir danau, kulihat enam orang anak kecil bertubuh ceking sedang asik bermain
Lalu, lelaki tujuh puluh tahun sedang asik memainkan harmonikanya
Ah, sudah mau maghrib, kulangkahkan cepat kedua kakiku ke arah halte bikun Pocin
Tak lama berselang, bikun bernomor delapan itu pun tiba
Aku kembali terenyuh kala meninggalkan keenam anak kecil ceking itu
Bikun pun tiba di stasiun UI, dan aku membeli minuman seharga lima ribu rupiah
Tak lama menunggu, kereta pun tiba dan aku melompat kedalam gerbong kelima

Kisah sederhana sore itu menyisakan arti yang mendalam kala hati sedang sendu.
Kisah sederhana sore itu menjadi mozaik kecil yang melengkapi hidup
Ah, aku hanyalah kerikil, butiran pasir tak berarti dimata dunia

Untuk kisah yang tersimpan didalam angan
Untuk rasa yang tak pernah bisa terungkapkan

11 Kliwon 1949

2 komentar:

  1. ati2 le ntar kecebur trus mati

    BalasHapus
  2. Very nice post. And I really like your blog. Do you want follow each other? Let me know. http://andreanalens.blogspot.sk/

    BalasHapus