"There ain't no mountain high enough
Ain't no valley low enough
Ain't no river wide enough
To keep me from getting to you"
Nada-nada dan lirik lagu tersebut terus bergeming di telingaku ketika sore itu, aku sedang asyik memandangi setiap guratan wajah yang terpampang melalui layar monitorku. Satu album penuh kusimpan baik-baik setiap potret diri yang bermunculan dari berbagai sumber. Bahkan, waktu pun tak mampu mengurai setiap partikel yang menggambarkan keindahan yang esensial darimu.
Ah....
Apakah ini yang dinamakan cinta (?). Bahkan, deretan angka McLaurin pun tak sanggup mendefinisikan perasaan ini sebagaimana itu selalu mampu menyelesaikan setiap persoalan diferensial. Kunikmati setiap detik yang berdetak dari arloji diatas meja komputerku.
Tiba-tiba saja, kuterima panggilan Skype dari sahabatku nun jauh disana. Ada apa gerangan? Malam itu, jam dinding di kamarku menunjukkan angka pukul 18.23. Jika kuhitung, dia mengajakku untuk bicara pada pukul 03.23 subuh waktu setempat. Kuterima panggilan darinya dan kutanyakan kabarnya. Ah, ratapan keputus asaan mewarnai setiap kata yang meluncur dari bibirnya. Malam itu, langit pun serasa berubah menjadi biru melambangkan kesenduan yang dialami. Aku pun ikut terbawa emosi sesaat itu. Ya, bukan masalah sepele yang sedang kawan karibku hadapi. Cinta. Kembali engkau yang menjadi biang keladi dari kekacauan yang menimpa sahabatku ini. Cinta tak selamanya indah. Cinta tak selamanya penuh gairah. Cinta yang dialami sahabatku ini, justru membawanya pada kelabu yang merekah di lubuk hatinya. Dengan pengetahuan yang seadanya, kuluncurkan setiap aspirasi dan saran yang ada di otakku dengan penuh ke sok tahuan. Layaknya balon gas yang angkuh, mencoba menerka setiap alamat rumah dari para penunggangnya yang entah datang dari negeri utopia atau negeri lucifer. Kututup panggilan malam itu dengan kata "SABAR".
Kulanjutkan kembali untuk memandangi untaian karya Tuhan nan indah melalui potret dirinya. Namun malam itu, hatiku sudah layaknya Planet Jupiter. Aku hanya bisa mengikuti kecamuk yang muncul dalam hatiku. Layaknya kisah Siti Nurbaya, ada pelbagai pergolakan yang muncul untuk memperjuangkan perasaanku. Ditanbah dengan kisah yang baru saja kudengarkan dari sahabatku membikin hatiku mulai tergerus oleh ranah koginitif yang dapat menghancurkan semangat yang sejak dulu kutanam. "Inikah yang dinamakan cinta?".
Playlistku berlanjut ke lagu berikutnya. Dan aku menyadari bahwa semangatku kembali tumbuh meskipun ada berbagai rintangan yang mungkin akan terus menerpa, sebab ada sebuah target yang ingin kucapai.
"Seni kehidupan adalah ketika kita berjuang dalam situasi yang sulit". -Shirin Ebadi-
Climb every mountain,
Search high and low,
Follow every byway,
Every path you know.
Climb every mountain,
Ford every stream,
Follow every rainbow,
'Till you find your dream.
A dream that will need
All the love you can give,
Every day of your life
For as long as you live.
Climb every mountain,
Ford every stream,
Follow every rainbow,
Till you find your dream
Tidak ada komentar:
Posting Komentar